Please Read and Leave your comment, don't be a passive reader... Gomawo..
oke dah,, langsung aja.. cekidot,,,
Title : Surat Kabar dan Ramalan Cuaca
Cast : All member of B2ST
Genre : GeJe
Author : Mita The B2UTY Primadona of Everlasting Friend
Malam itu, semua member B2ST berkumpul di sebuah ruangan sambil menonton televisi dan menikmati kopi panas, berbeda dengan Yoseob, dia malah asyik membaca sebuah surat kabar. Itu bukan sesuatu yang aneh. Saat member lainnya tengah asyik tertawa karena acara tv tersebut, Yoseob angkat bicara.
“Eh, lu semua dah pada tau belum?” tanyanya
“Apaan sih lu, ganggu aja” kata Doojoon menyambar dan yang lain tak menghiraukan Yoseob.
“Gue kasih tau ya, besok di korea akan terjadi badai salju” jawab Yoseob. Yang lain masih tetap serius dengan acara tv itu.
“Eh, kok pada diem sih? Ni gue serius. Besok bakal ada badai salju yang akan menghantam kota Seoul dan sekitarnya.
“Hah Seoul? Yang bener aja lu” kata Junhyung terperangah.
“Kalo lu kagak percaya, baca aja ndiri!” jawab Yoseob sembari membuka artikel Koran tersebut lebar lebar ke muka member B2ST lainnya, sementara yang lain sibuk membaca artikel Koran itu.
Suasane menjadi hening sejenak. Para member B2ST masih bingung dengan ramalan cuaca itu. Sedikit banyak, ada benarnya ramalan cuaca itu, karena warga Korea masih bergantung pada ramalan cuaca.
“Kalo gitu, besok kita tinggal di rumah aja dulu” saran Dongwoon
“Gue juga tau” jawab Hyunseung. Merekapun meneruskan melihat acara televisi yang ditontonnya sedari tadi.
-ooOoo-
Keesokan harinya, Yoseob bangun terlalu pagi. Ia tak bisa tidur karena memikirkan ramalan cuaca itu.
“Aku harus pastikan, semua ada di rumah, akan ku kunci semua pintu, akan ku tutup semua jendela agar salju sedikitpun tak akan masuk ke rumah” gumam Yoseob sembari berjalan dari kamar tidurnya. Ia pun melaksanakan rencananya.
“Fiuh, sudah aman” katanya lirih.
“Ngapain sih lu, Seob?” Tanya Gikwang mengagetkan Yoseob.
“Ah, lu ngagetin gue aja. Ni gue baru ngunci semua pintu and nutup semua jendela” jawab Yoseob.
“lu yakin bakal ada badai salju?” Tanya Gikwang
“Kemarin kan lu udah baca artikel Koran itu. Gimana sih lu?” kata Yoseob.
Hari sudah semakin siang. Setelah sarapan, Junhyung dan Doojoon bersiap-siap untuk pergi ke supermarket kerena persediaan bahan makanan sudah mau habis. Tiba-tiba yoseob menghalangi di depan pintu.
“Mau kemana?” Tanya Yoseob sambil merentangkan kedua tangannya di depan Junhyung dan Doojoon.
“Mau ke supermarket” jawab Doojoon santai.
“Apa lu gag inget? Badai salju akan datang. Lagian prsediaan bahan makanan masih cukup buat tiga hari lagi.” Jelas Yoseob.
“Aiggooooo, plis deh seob, lu bilang bakal ada badai salju, liat tuh, hari init uh cerah banget” kata Doojoon
“Huh, ya terserah kalian aja. Nanti kalo tiba-tiba ada badai salju, kalian mau berlindung di mana coba? Kalo kalian gak ada tempat berlindung, trus kalian ketimbun ma tumpukan salju gimana? Kan serem.” Kata Yoseob. Doojoon dan Junhyung pun akhirnya menuruti kata-kata Yoseob. Akhirnya mereka kembali ke dalam rumah.
“Huh, hampir saja” kata Yoseob sambil menghela nafas lega.
-ooOoo-
Tiga hari berlalu, dan masih tak ada tanda-tanda badai salju akan datang. Matahari masih bersinar terang di tengah-tengah musim dingin tahun ini. Para member B2ST masih tinggal di rumahnya dan tak ada yang berani keluar rumah, selain takut dengan badai salju mereka juga takut dengan omelan Yoseob.
“Yo yo yo ma men” kata Yoseob berusaha meniirukan rap Junhyung.
“Huh, Seob. Lu kagak usah ngehalangi gue ma Doojoon lagi. Guue ma Doojoon mau ke supermarket, lu liiat kan persediaan bahan makanan kita udah habis. Lu mau kita gag makan siang?” kata Junhyung
“Ihh, lu, kan udah gue bilang kalo tiba-tiba badai salju dating gimana? Kalo kalian ketimbun ma salju gimana? Gue kan takut.” Kata Yoseob.
“Ahh lu, gue ma Doojoon bakal cepet kok. So, Don’t Worry ma Man” kata Junhyung
“Janji bakal cepet lo ya” kata Yoseob.
“Oke, Joon, berangkat yuk” kata Junhyung sembari mengajak doojoon ke supermarket. Mereka pun pergi. Diantara Gikwang, Hyunseung dan Yoseob, Yoseob lah yang paling panic akan keselamatan Doojoon dan Junhyung.
“Hyung, diamlah! Gue gak konsentrasi ni” kata Dongwoon
“Tauk ni, bikin orang ikut panic aja” sambung gikwang.
Dua jam pun berlalu, junhyung dan doojoon pulang ke rumah dengan selamat.
“kalian pulang, gwaenchana? Lu semua gag papa kan?” Tanya Yooseob panic.
“Gue gak papa kok” kata Doojoon.
“Gue juga, lu aja yang lebay” sahut Junhyung. Yoseob tertawa lega.
Mereka lalu berkumppul di ruang tengah dan bergabung bersama Hyunseung dan Gikwang yang sedang menonton tv sedari tadi.
“Eh Seob, lu boong ya ma kita tentang badai salju tuh, buktinya aja udah tiga hari ni gak ada badai salju. Korea aman aman aja tuh” kata Doojoon
“Eh, kok lu nyalahin gue. Salahin tuh BMKGnya *kok di Korea badan meteorology dan geofisikanya juga BMKG?*Gue kan Cuma baca en nyalurin ke kalian aja” jawab Yoseob.
“Gue bener bener ragu ma lu. Mana korannya? Gue pingin liat” kata Doojoon. Yoseob pun mencari dan langsung memberikan surat kabar yang dibacanya tiga hari lalu. Doojoon pun membaca artikel yang ada di surat kabar itu.
“Gimana Joon?” Tanya Hyunseung
“Bener kok, tulisannya bakal ada badai salju yang datang ke Korea” jawab Doojoon.
Semua menjadi bingung. Yoseob menjadi pede, karena ia terbukti tak bersalah.
“Manain korannya, biar gue liat” kata Hyunseung. Kkemudian dibacanya Koran tersebut. Di bollak balik dari depan ke belakang.
“Sial!, nyebelin banget lu Seob. Ni Koran uda tiga tahun yang lalu. Ni tanggalnya tertera 13 Desember 2007” kata Hyunseung
“Lu ambil Koran dari mana sih?” Tanya Gikwang
“Gue ambil Koran dari meja itu” jawab Yoseob sambil menunjuk sebuah meja.
“Bener bener nyebil lu. Tiga hari yang lalu tuh gue ngambil beberapa surat kabar yang udah lama. Mau gue loakiin. Kok malah lu baca sih? Isinya juga bikin kita tersiksa” kata Gikwang.
“Habis lu taruh disitu, ya gue kirain Koran baru” jawab Yoseob berusaha menghindar.
“Luuuuu, nyebelin banget sih” kata doojoon.
“Ya maap, gue kan ka gak tau. Maap deh” jawab Yoseob.
“Awas lu” kata Junhyung mulai angkat bicara. Melihat teman-temannya yang terlihat marah padanya, Yoseob hanya tertawa sambil terus meminta maaf.
-The End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar